Pages

Labels

Minggu, 16 Januari 2011

2010

Surabaya, 10 Januari 2011


Welcome 2011!!
Yup, tnpa terasa waktu terus berjalan. Meninggalkan 2010 dan menyambut 2011. Well, mgkn agak sedikit terlambat untuk bilang kaya gitu, tp saya rasa tggal 10 masih bisa lah dibilang awal tahun. Sebagian besar orang di dunia mungkin suka membuat resolusi untuk dijalankan taun depannya. Well saya salah satunya. Tapi sebelum itu, saya ingin sedikit flashback dulu ke taun 2010 (taun yg bgitu brkesan buat saya).
Taun 2010 saya benar-benar merasa “jatuh bangun”. Well, I always think that life is such a rollercoaster, we’ll never know what will happen tomorrow, or even next minute! Sometimes we’re on top, and then suddenly we go down. We never know… Dan seperti itulah yang saya rasakan taun lalu. Awal taun 2010, saya masih semangat2nya bekerja karena itulah pekerjaan pertama saya. Besar harapan saya dapat meningkatkan karir di tempat kerja saya itu. Beberapa bulan bekerja saya mulai merasa kurang cocok dengan pekerjaan saya, sehingga timbul pikiran untuk mencari pekerjaan baru. Akhirnya karena ajakan teman-teman, saya iseng ikutan jobfair di kampus saya dulu. Tak disangka, gayung bersambut. Saya mendapat panggilan wawancara dan mengikuti tes sampai tahap akhir di salah satu bank terbesar di Indonesia. Saya yang tadinya hanya iseng, tentu saja tak menyangka. Setelah mengikuti beberapa tes, saya yang seharusnya mengikuti interview akhir –entah karena alasan apa- tidak dipanggil lagi. Saya yang tadinya sudah optimis dan percaya diri kalau akan lolos dan masuk menjadi bagian perusahaan tersebut akhirnya mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaan lama saya karena sudah yakin bahwa 80% saya sudah pasti diterima di perusahaan baru itu. Namun apa mau dikata, saya harus menerima kenyataan bahwa saya gagal dalam seleksi tersebut. Kecewa pasti, karena saya tidak tahu apa penyebab saya tidak lolos. Entah karena kondisi kesehatan saya atau karena hal lain. Tapi bagaimanapun juga, saya harus bisa menerima kenyataan tersebut.
Setelah resign dari pekerjaan lama dan tidak berhasil mendapat pekerjaan baru, otomatis saya jobless. Atas saran orang tua, saya pulang ke rumah (rumah saya di Jakarta) untuk beberapa waktu. Mengurus surat-surat yang mungkin diperlukan untuk melamar pekerjaan baru serta persyaratan yang mungkin diminta untuk menjadi pegawai negeri. Hampir 4 bulan lamanya saya di rumah, tanpa pekerjaan tanpa penghasilan. Walaupun orang tua saya menyarankan saya untuk mencari pekerjaan di kampung halaman tapi saya menolak. Entah kenapa, saya punya keyakinan bahwa saya harus kembali ke Surabaya dan mencari pekerjaan di sana. Well, itu sesuatu yang tidak bisa dijelaskan, saya hanya yakin. Akhirnya, awal November saya pun kembali ke Surabaya dan mulai mencari pekerjaan baru di sini. Saya melamar di berbagai perusahaan swasta juga mendaftar untuk jadi pegawai negeri. Setelah satu bulan sibuk melamar sana sini, akhirnya saya positif diterima di salah satu perusahaan swasta. Tentu saja saya senang, karena saya sudah berhasil mendapatkan pekerjaan baru di perusahaan yang sesuai dengan minat saya pula. Saya bersyukur kepada Tuhan atas petunjuk dan rahmat-Nya untuk saya.
Belum cukup saya bersyukur kepada Tuhan karena diberikan pekerjaan baru, ternyata saya diberikan rahmat yang lain oleh-Nya. Setelah melihat pengumuman CPNS di internet, ternyata saya juga diterima di Pemerintah Provinsi setempat! Pada saat itu, saya sempat bimbang dan bingung menentukan pilihan. Tapi akhirnya saya menetapkan diri untuk memilih menjadi pegawai negeri. Tak ada kata lain yang saya ucapkan selain kata syukur. Saya yang masih tidak percaya atas apa yang terjadi tak hentinya bersyukur atas rahmat yang Tuhan berikan kepada saya. Begitu besar anugerah yang Tuhan pada saya, sampai-sampai saya merasa terharu. Selain mengucap syukur, saya juga tidak hentinya bertanya dan merenung. Apakah mungkin ini yang namanya takdir? Tuhan sudah menyiapkan rencana yang terbaik buat saya, dan akhirnya menunjukkan jalannya. Terkadang ketika saya melihat ke belakang, saya teringat apa yang sudah terjadi setahun lalu. Saya sempat sedih, kecewa dan terpukul. Namun saya tak berhenti yakin, bahwa Tuhan pasti punya rencana yang indah buat umat-Nya. Dan mungkin inilah rencana indah-Nya buat saya. Karena itu, (mengaca dari pengalaman saya tadi) saya berani mengatakan pada Anda…jangan takut, jangan sangsi bahwa Tuhan pasti tahu apa yang terbaik buat kita. Yang harus kita lakukan adalah tetap berusaha, sekuat yang kita bisa dan berdoa kepada-Nya atas hasil usaha kita. Jangan pernah ragu dan tetap berprasangka baik pada Tuhan bahwa Tuhan pasti menunjukkan jalan menuju rencana-Nya yang indah dan terbaik buat kita!!

Cheers!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar